12 Cara
Untuk Menerobos Hambatan Berkomunikasi
1.
Ekspresikan
amarah, kekecewaan atau frustasi dalam “pesan-pesan saya” (“saya tidak suka
kalau ada orang berbohong tentang saya”), bukan “pesan-pesan kamu” (“ kamu
bohong tentang saya”)
2.
Fokuslah
kepada masalahnya (“saya tidak suka kalu loker saya diacak-acak”) bukan
orangnya (“sudah saya duga kalau berbagi loker denganmu pasti tidak beres”)
3.
Ingatlah
bahwa hewan yang terpojok akan menggigit
dan mencakar. Berikanlah selalu lawan bicaramu jalan keluar (“saya yakin
kamu tidak bermaksud melukai perasaan saya”). Jangan memojokkannya (“Saya tahu
kamu sengaja melakukannya!”)
4.
Dengarkanlah
tanpa membela diri. Semua orang mungkin salah termasuk kamu sendiri.
5.
Jangan
biarkan dirimu menjadi korban. Jangan mau disalahkan atas sesuatu yang tidak
kamu perbuat. Bertahanlah tanpa menyerang.
6.
Katakanlah
kamu menyesal kalau perlu.
7.
Carilah
kebaikan pada lawan bicaramu, seandainya pun sulit. Jelaskanlah bahwa kamu
peduli kepadanya (“kamu kan teman saya dan saya benar-benar mau membantu”)
8.
Carilah
kesamaan – sesuatu yang bisa kamu sepakati.
9.
Cobalah
tetap tenang, apapun yang terjadi.
10. Adakanlah urun rembuk bersama untuk
menemukan solusinya. Cobalah mencapai kesepakatan tentang apa yang paling baik
diperbuat. Laksanakanlah kesepakatanmu itu.
11. Kalau upaya-upaya terbaikmu tidak
berhasil, libatkanlah pihak ketiga. Carilah penengah atau orang dewasa untuk
membantumu membicarakan masalahmu.
12. Kalau komunikasi lisan tidak berhasil,
cobalah menulis surat. Tetapi tundalah setidaknya satu hari sebelum
mengirimkannya. Mungkin saja kamu berubah pikiran tentang apa yang ingin kamu
sampaikan.
0 comments:
Posting Komentar